"Semoeanja berlangsoeng begitoe tjepat"
Toetoer Pak Abdoel Jadi, salah seorang western cook di rig kami. Mata toeanja terlihat berkatja-katja ketika menjoba memoetar oelang kenangan dahsjat jang dialaminja beberapa tahoen silam itoe.
"Perdjalanan beloem lagi lama. Kami beloem terlaloe djaoeh dari rig di Natoena. Namoen beberapa teman moelai tertidoer. Moengkin karena lelah. Entah kenapa saat itoe mata saja terasa soelit terpedjam"
Wadjahnja terlihat tegang ketika melandjoetkan tjeritanja.
"Tiba-tiba helikopter terasa bergoentjang. Pilot masih sempat memperingatkan kami bahwa pesawat akan djatoeh. Karena itoe saja dan seorang kawan lagi jang djoega masih terdjaga sempat memperbaiki posisi doedoek kami. Mengambil posisi Brace. Sesaat sebeloem heikopter itoe hilang kontrol dan djatoeh ke laoet dari ketinggian sekitar 300 kaki (koerang lebih 100 meter)".
"Mestinja helikopter itoe tidak tenggelam karena ada pelampung otomatis yang akan mengembang saat bodinja menjentoeh air, tapi saat itoe - entah kenapa - pelampoeng tidak mengembang. Pesawat teroes masoek kedalam air. Terbalik! Beroentoeng saja tetap sadar waktoe itoe. Saja boeka djendela dan keloear dari heli". Landjoetnja lagi.
"Saat keloear, heli soedah berada dikedalaman 6 meteran dibawah permukaan air. Satoe teman jang terdjaga tadi berhasil keloear djoega tapi dengan kaki patah"
Pak Abdoel Jadi memang termasoek orang jang beroentoeng. Soelit rasanja membajangkan anda djatoeh dari ketinggian 100 meter, masoek kelaoet sampai kedalaman 6 meter, masih haroes berdjoeang lagi oentoek bisa keloear dari perangkap maoet heli jang perlahan namoen pasti bergerak makin dalam. Ketjoeali anda Bruce Willis dan sedang membintangi Die Hard III with a vengeance. Tapi apa jang diperlihatkan nasib kepada kita lewat tjerita Pak Jadi adalah gambaran djelas betapa determinasi dan kegigihan bisa mengoebah jang tak moengkin mendjadi moengkin!. Tanpa menafikan persiapan jang baik tentoenja.
Dalam rangka bersiap-siap atawa berdjaga-djaga itoelah, hari Selasa kemaren giliran kami jang diikutkan latihan menjelamatkan diri dari helikopter jang mendarat daroerat atawa tenggelam ke dalam air. HUET istilah kerennja. Helicopter Underwater Escape Training.
Bergiliran kami diminta masoek ke modoel helikopter - jang sebenarnja lebih mirip badjadj Badjoeri - kemoedian dibalikkan kedalam kolam. Tiap orang kebagian djatah tiga kali. Sekali mesti bisa kaboer lewat pintoe daroerat. Sekali lewat djendela. Dan jang terakhir, bebas milih lewat mana sadja tapi tanpa aba-aba lebih dahoeloe. Baroe doedoek maniez taoe-taoe modoelnja dibalik. Wadoeh!
Alhamdoelillah saja bisa lolos dengan selamat tanpa koerang satoe apapoen dari tiga oejian itoe. Betoel-betoel tanpa koerang, malah nambah setengah liter air kolam jang masoek kehidoeng, moeloet dan telinga.
Diakhir latihan, ditangah napas jang terengah-engah, rasa sakit jang menoesoek hidoeng, mata jang memerah, tjerita Pak Jadi seolah terngiang kembali.
Hari ini saja doedoek maniez di dalam modoel jang terapoeng di kolam renang. Tanpa djatoeh dari ketinggian, tanpa haroes masoek kedalam laoet. Tanpa haroes bereboet emergency exit dengan penoempang lainnja. Dan dikawal 3 penjelam. Rasanja masih sadja begitoe berat. Bagaimana kalo kecelakaan betoelan?????
Djadi sadar betapa lemahnja saja sebagai manoesia. Betapa ketjilnja saja dibanding alam ini. Namun djoega betapa keadjaiban bisa terdjadi kapan sadja dengan idjin-Nja. Tanpa terasa ada seboetir air bening jang toeroen perlahan menjoesoeri pipi jang terbakar matahari.
Sekarang, baroe saja pahami apa arti mata toea jang berkatja-katja itoe.